Pages

Minggu, 29 April 2012

Zat Pengawet makanan yang aman

1.Garam Sebagai Bahan Pengawet

Mudah dibayangkan apa jadinya makanan tanpa garam. Di setiap dapur pasti ada garam. Garam adalah zat tambahan makanan paling tua yang dikenal manusia. Dalam makanan, garam tak hanya memberi rasa asin, tapi juga bisa memiliki peran seperti berikut:
     1.      Bersama dengan gula, asap kayu, dan cuka, garam memiliki sejarah panjang sebagai senyawa antimikroba. Dalam makanan, garam mendehidrasi sel-sel bakteri, mengubah tekanan osmotik, dan mencegah pertumbuhan bakteri dan pembusukan. Mekanisme garam sebagai pengawet makanan adalah sebagai berikut: garam diionisasikan, setiap ion menarik molekul-molekul air di sekitarnya. Makin besar kadar garam, makin banyak air yang ditarik ion. Hal ini menyebabkan air bebas yang tersedia bagi pertumbuhan mikroba berkurang. Meskipun telah ada teknik pendinginan, pengawetan garam tetap penting dalam higiene makanan.
2.      Garam memperkuat gluten dalam adonan roti membuat kekuatan dan tekstur adonan merata. Dengan adanya garam, gluten menahan lebih banyak air dan karbondioksida sehingga adonan dapat mengembang tanpa terkoyak. Garam memperbaiki keempukan daging yang diasinkan dan meningkatkan pengikatan air oleh protein. Garam juga membantu konsistensi keju dan sauerkraut (asinan /acar).
3.      Sebagai pengikat, garam membantu ektraksi protein miofibrilar dalam daging olahan, mengikat daging tetap utuh dan mengurangi kehilangan karena pemasakan. Dalam pembuatan sosis, garam dapat menstabilkan emulsi.
4.      Digunakan bersama dengan gula, nitrat atau nitrit, garam membentuk warna yang lebih menarik pada daging olahan. Garam juga meningkatkan warna keemasan kulit roti dengan mengurangi destruksi gula pada adonan dan meningkatkan karamelisasi.


2.   Kunyit sebagai pengawet makanan
Dari pengujian laboratorium terbukti, komponen pada rimpang kunyit memiliki kemampuan untuk menghambat atau membunuh mikroba, sama seperti larutan alkohol. Kehadiran irisan, serbuk, atau ekstra kunyit di dalam minuman atau makanan memang dimaksudkan untuk tujuan tertentu. Pertama, sebagai pengawet, karena senyawa tersebut dapat menghambat dan membunuh bakteri atau jasad lain penyebab busuk,penghasil bau tidak sedap, dan sebagainya. Sehingga untuk beberapa hari makanan tersebut akan aman. Kedua penghilang bau amis(anyir) misal dari ikan. Ketiga, peningkat nilai organoleptik (rasa, aroma dan warna) makanan, sehingga lebih lezat, lebih baik dan lebih menarik.
   1.       MANFAAT KUNYIT :Kandungan komponen pada rimpang kunyit secara umum adalah minyak atsiri (3%) mengandung furmenol, sineol, zingiberin, borneol, karvon dan kurkumon/kurkumin. Dengan senyawa-senyawa tersebut jangan heran kalau kunyit memiliki kemampuan berkhasiat obat, untuk:
1.obat manjur, seperti untuk obat penyakit cacar, obat luka, eksim sampai ke obat ottorrhoca(telinga      bernanah). Juga sebagai “Inhaler” dalam bentuk uap rimpang kunyit yang direbus, yang dapat menyembuhkan radang selaput hidung, atau flu atau penyembuhan lubang hidung.
2. obat dalam, diminum dsalam bentuk air hasil rebusan, seperti untuk diuretikum(memperlancar aliran air seni), obat diare, serta penambah nafsu makan. Bahkan untuk mengatasi gangguan penyakit maag, perut kembung sampai hiperttensi (tekanan darah tinggi), sejak lama digunakan.
3. sebagai antiseptik, contoh klasik bidan desa dulu untuk mensterilkan pisau pemotong tali ari bayi yang baru lahir, atau tukang pindang menambahkan larutan rimpang kunyit pada ikan yang akan diolah agar tahan lama tidak mudah busuk, dan sebagainya.
 4. sebagai tonik, untuk memulihkan dan meningkatkan kerja tubuh akibat sakit atau usia lanjut, sebagai stimulans, untuk merangsang dan meningkatkan kerja syaraf.
 5. sebagai pengawet makanan, beberapa jenis tanaman, baik dari daunnya, dari umbinya, dari buahnya ataupun dari kulit batang dan bijinya, memiliki keampuhan sebagai senyawa pengawet makanan.